Kamis, 26 Mei 2016

Alergi Dapat Menghambat Perkembangan Otak Anak?


Alergi pada anak ternyata tak sesederhana yang kita duga. Demikian luasnya sistem tubuh yang terganggu, sehingga alergi juga bisa menghambat kecerdasan otak anak serta menimbulkan gangguan prilaku pada anak. Sementara itu, pengobatan yang terus-menerus dilakukan bukanlah jalan keluar yang terbaik. Lalu bagaimana seharusnya yang dilakukan orangtua?

Jika kita mendengar kata-kata alergi, maka terbayang dalam benak kita sejumlah reaksi yang ditimbulkan seperti gatal-gatal pada kulit, batuk, pilek, dan bersin-bersin. Tapi sebenarnya alergi tidak sesederhana yang kita bayangkan. Alergi juga dapat menyerang semua organ tubuh lainnya, mulai dari ujung kaki hingga ujung rambut. Kadang yang ditimbulkanpun tak hanya sakit ringan, namun bisa juga gangguan intelegensia dan prilaku. Misalnya sulit untuk berkonsentrasi, hilang ingatan sesaat, gagap, implusif, hiperaktif, lemas kronis, bahkan alergi juga sampai menyebebkan kematian  jika menimbulkan syok anafilaktik, yaitu penyempitan saluran pernapasan di paru-paru, menurunnya tekanan darah, dan tercekiknya tenggorokan.

Alergi dapat timbul dari berbagai macam faktor, seperti halnya faktor suhu udara, debu, kotoran hewan, makanan, hingga perlengkapan kosmetik. Semua bagian tubuh dapat diserang alergi, tanpa kecuali, meskipun reaksi alergi lebih sering terjadi pada permukaan kulit, saluran pernapasan, dan saluran pencernaan. Berdasarkan dari penelitian, alergi pada anak kebanyakan disebabkan oleh faktor keturunan. Jika orangtuanya memiliki riwayat alergi, kemungkinan anak akan terserang alergi yakni 70-80% dan itu perhitungan jika kedua orang tuanya memiliki riwayat alergi. Lain halnya jika hanya satu orangtua saja yang memiliki riwayat alergi, maka kemungkinan anak juga terserang akergi yakni sekitar 30%.

Selain dari faktor keturunan, alergi juga bisa timbul karena faktor lingkungan atau biasa disebut dengan kata alergen, yang akan bekerja jika anak membawa sifat alergi. Alergi terbagi dalam tiga jenis yaitu alergen hirup, alergi makanan, dan alergi suntik. Alergi hirup  biasanya disebabkan oleh tungau, debu, dan serbuk sari. Reaksi yang timbul dari tungau yaitu sesak nafas, bersin-bersin, dan batuk. Alergi makanan tentu datangnya dari makanan yang dikonsumsi seperti telur, udang, kacang, jagung, dan lain-lain. Sedangkan alergi suntik disebabkan oleh gigitan serangga atau suntikan. Biasanya alergi suntik akan menimbulkan reaksi pada kulit, dan memiliki bentuk yang beragam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar